------- BLOG-nya Anak-Anak Jurnalistik -------

"Mencoba Menyuguhkan yang Terbaik untuk DUNIA...."



Sabtu, 12 November 2011

Shooting Film


Asek Asek


12-11-2011, Hari yang cukup melelahkan bagiku. Dari pagi sampai menjelang petang, tenaga dan pikiran terkuras untuk mengikuti kegiatan pembuatan film. Karena masih amatiran, jadi kerjanya double-double. Semua kerjaan harus dikerjakan bareng-bareng karena tenaga Crew yang sangat minim. Tidak seperti para pembuat film yang sudah profesional, mereka sudah memiliki Crew dan Penanggungjawab job masing2.
Tepat pukul 07.30, aku sudah berada di kos cew. Etsss jangan mikir macem2 dulu, aku pagi-pagi sudah standby disitu karena harus menjemput Aktris yang akan berperan dalam film kami. Tapi sayangnya bukan aktris yang umumnya sudah kalian kenal di TV-TV, sekali lagi karena film kami masih bisa dibilang amatiran jadi aktris dan aktornya pun amatiran, tidak terkecuali Crew yang bertugas. (termasuk aku sendiri donk....).hehehh
Seperti biasanya, aku harus menunggu dan menunggu aktris tersebut. Menunggunya agak lama lagi. Biasa cewek kan paling betah berlama-lama untuk sekadar berdandan alias acting di depan cermin. Dan ternyata setelah siap, eh dianya mau izin makan dulu, dengan sangat tidak terpaksa aku izinin dia. sarapan adalah hal utama yang harus kita perhatikan. (padahal aku sendiri belum sarapan, heheh). Tidak apa-apa daripada dianya entar pingsan karena gak punya tenaga dan akhirnya gak jadi Shooting?? kan aku juga yang susah. heeee. Tapi aku apresiasi buat Rachel, Thanks Rachel atas bantuannya.
Setelah fenomena menunggu yang aku alami, akhirnya dia siap juga. Aku dan dia pun segera menuju MP. ehtssss Jangan heboh dulu, MP disini bukan Malam Pertama seperti orang kebanyakan kenal, tapi MP disini adalah MultiPerpus (Gedung serba guna milik UIN Suanan Kalijaga). Aku dan dia kan belum nikah masak sudah mau MP, hehehhe
Nyampek di depan MP, ternyata baru ada 3 orang anak yang sudah kelihatan batang hidung dan batang matanya. (Upsss mata masak punya batang? tapi sepertinya hidung juga gak punya?) Sudah tidak usah susah mikirin si hidung dan si mata. Tiga sosok manusia itu adalah, Ida Pramadani; dia menjabat sebagai sutradara, ipeh--biasa orang panggil gituch; dia sebagai pemeran Ibu di film kali ini, dan yang terakhir dan paling ganteng diantara mereka adalah maulana; dia adalah aktor utama kita karena tidak ada aktor lain yang kita dapat selain dia. hehheheh
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 tapi teman-teman yang lain belum pada kelihatan. Seperti biasa dan sangat biasa mereka mengikuti kebiasaan jam karet yang sudah menjadi tradisi bangsa kita. (Upssss dalem rek, padahal gak semua orang loh...). Gak tau benar apa salah jika julukan itu diberikan, tetapi kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan hal demikin. Jika tidak percaya, lihat dan amati setiap kegiatan yang ada di sekitarmu. ok.
Satu demi satu, mereka melihatkan wujudnya, tetapi jam sudah tidak menunjukkan jam tujuh lagi karena sudah terlewat. Setelah dirasa lengkap teman-temenya, walaupun kenyataan sebenarnya belum lengkap. Akhirnya kita putuskan untuk bergerak menuju TKP (Tempat Kejadian Penyutingan) pertaman. Maksa banget yaa singatannya. Tidak apa-apa yang penting tidak memaksakan kehendak yang salah. hehhehhe
TKP pertama bertempat di daerah Nologaten. Di sebuah kamar kontrakan milik teman salah satu dari Crew sekaligus pemeran pembantu kami. Di tempat ini, menurut saya membuang waktu yang bisa dikatakan paling banyak, mulai dari persiapan setting tempat dan akting tallent yang kurang maksimal. hal ini wajar karena ini pengalaman pertama mereka menjadi aktor dan aktris. Crewnya juga sama...hehhehehhe
Dalam scene yang diambil di kamar kontrakan ini, ada satu scene yang sebenarnya menjadi perdebatan atas penayangannya. Ada satu pendapat yang mengatakan tidak baik ada juga yang mengatakan dengan cuek "kita harus total dalam pembuatan film!" nah loh, mana yang bener.?? Dan pada akhirnya, pendapat kedua yang kita ambil. Entah bagaimana ceritanya besok saat pertanggungjawaban film yang telah kita buat. Semoga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan. amin....
Setelah perjuangan dengan serius, akhirnya sekitar pukul setengah dua belas kurang, Shooting di kamar kontrakan selesai. Yah sekali lagi walaupun dengan waktu yang molor tidak seperti planing pertama kita. Tapi kita syukuri ajch yang penting selesai dan tidak sampai malam, karena masih harus ke TKP selanjutnya. Karena Rachel berencana pulang ke kota asalnya sore nanti, jadi aku harus mengantarkan dia pulang di tempat aku pertama menjemputkanya, yaitu kos dialah, masak kos aku!!
Sepulang dari mengantar Rachel, aku putuskan untuk balik ke kosku sebentar untuk mengembalikan laptop yang gak jadi dipakai untuk properti karena berat juga bawa laptop kesana kemari. Selepas itu, kami lanjutkan perjalanan panjang ini menuju Godean. Di daerah ini ada dua tempat shooting kami, yaitu rumah Budehnya Tiya Wijaya. Dia ini yang bertugas di Artistik, dia juga teman sekelas saya sekaligus teman Akeroluh (akeroluh lagi... akeroluh lagi.....).
Tiya Wijaya ini orangnya bertanggungjawab sekali (cuma sekali ya?? berarti yang kedua kalinya tidak?? hehhe), Bukan begitu, kedua kali bahkan mungkin keseratus kali dia pasti bertanggungjawab. Semua properti dan artistik dia siap kan dengan maksimal, bahkan dia membantu beberapa job lain. hebat banget pokoknya. Jempol 5 deh buat Tiya. Tapi kok dari tadi bahas Tiya?? entar dia bisa GR dan RG lagi.. Apa tuh RG?? klo GR kan Gede Rupo, klo RG ya Rupo Gede. Betul kan???
Karena langit yang menunjukkan kemuramannya (mungkin dia lagi sedih) akhirnya kami putuskan untuk mengambil film di jalan dulu. Keputusan ini diambil setelah melalu kesepakatan dan persidangan yang tidak melelahkan. Karena alasan hujan-lah keputusan ini disahkan. Klo hujan turun kan gak bisa shooting di ruang terbuka.
Scene ini tidak kalah melelahkanya. Beberapa kali take harus diulang karena tidak sesuai dengan gambar yang diharapkan. Bolak-balik pun harus dilakukan. Lebih parah lagi, di Scene ini, motor kesayangan aku (si item) harus ikut-ikutan shooting. Iya kalo adeganya biasa ajch, ini si item harus di tidurin diatas rumput karena harus menggambarkan si item terjadi kecelakanaan saat di tunggangi sang aktor.
Dan anehnya si item sempat ngambek setelah shooting. Dia gak mau nyala mesinya, anak-anak pun pada ketakutan terjadi apa-apa dengan si item, karena bensin dilihat masih penuh, kunci juga sudah dalam keadaan ON. Tapi setelah aku yang pegang dia, akhirnya dia sudah gak ngambek lagi alias mau nyalah. Dasar si item bisa ajch ektingnya. Kok aku kayak orang gila yah, nyeritain tentang si item?? (gak lah kan ini bagian dari ceritaku juga).hehehehh
Scene di jalan sudah dirasa cukup, disara cukup saja karena sebenarnya kalau dipikir-pikir terus gak akan cukup-cukup. Kami pun kembali ke rumah Budehnya Tiya (Tiya lagi....huft). Sesampainya di sana ternyata tempat shooting sudah siap, sekali lagi kita uacapkan: "Tiya hebat,................" lagi-lagi tiya dan temen-temen yang menyiapkan ini semua.
Sepertinya seluruh crew dan pemain sudah menunjukkan kelelahannya. Padahal sudah makan semua sebelumya tapi yang namanya tenaga pasti ada batasnya. Dan boleh diacungi jempol, semua masih semangat 45 apalagi akting yang dibawakan oleh Ipeh dan Bayu sebagai Ibu-Bapak dari aktor utama sangat total dan menjiwai, Sehingga para crew sekaligus pemilik rumah menyaksikan pernampilan mereka. Lebay gak memuji mereka?? tapi untuk semuanya thanks ya atas kerjasamanya dan bantuannya. Kalian semua the Best!!
Tak terasa detik demi detik kami lalui hari dengan memproduksi film. Mulai dari pengalaman yang menyenangkan dan kurang menyenangkan (kayaknya gak ada hal yang kurang menyenangkan deh, karena kami semua merasa bahagia) telah kami lalui. hal ini merupakan pengalaman yang tidak mudah terlupakan jika orangnya gak pikun. hehehe
Semoga awal bahagia ini dapat terjalin sampia seterusnya, dan mungkin siapa tau kita semua dapat memproduksi film lagi yang jauh lebih bagus dan lebih profesional lagi. amin.... Selanjutnya kata terkahir dari tulisan ini: "Tetap semangat untuk ber KARYA untuk Indonesia"

Kamar Kost
12 November 2011; 23:05 WIB

2 komentar:

tiyawijaya mengatakan...

seeeemmmmm...
aku tak ketawa aja ya.. :( :'( :') :) :D
makasiih banyaakkk bikin aku RG..

Syamsu Dhuha FR mengatakan...

silahkan ketawa sepuasnya sebelum ada fatwa pelarangan ketawa dimuka umum.....hohohoh

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review